Photobucket

Photobucket

SeTeLaH kAu TiAdA......

adakah sering kita tertanya-tanya akan keadaan kedua ibu bapa kita?adakah terlintas di fikiran kita untuk menjengah kedua ibu bapa mereka sekiranya mereka masih ada?....
bingkisan alam..."ibu bapa"....bukankah golongan terpenting dalam hidup kita?kenapa harus kita pinggirkan?mengapa harus kita biadap terhadap mereka?mengapa kita harus meninggalkan mereka?sepi hati pabila terasa ditinggalkan...adakah anda terfikir?apa yang telah anda lakukan?anda tinggalkan mereka..lakukan hidup anda...tanpa memikirkan perasaan dan hati mereka.....cuba anda imbau kembali jasa ibu bapa anda kepada anda...adakah sedikit secebis garam?ataupun setinggi gunung?anda sendiri tidak dapat menilai jasa mereka....sewaktu kecil....nyamuk dipersalahkan kerana telah menggigit anak mereka yang telah mereka sanjung tinggi...mereka riba...tidur?jgn harap...cuba anda fikir-fikirkan kembali...tepuk dada,tanya selera...

no one loves us as long as our PARENTS

no one loves us as long as our PARENTS
Photobucket

tAmAn FiRdAuSi

Indahnya taman Firdausi
Tak terbayang di mata
Tak terjangkau di hati
Kurniaan yang abadi
Itulah taman syurga tertinggi
Bagi mukmin yang sejati
Di sana tiada derita
Bahkan usia ?kan kekal remaja
Wajah ceria berseri
Tanda nikmat tak terperi
Indahnya syurga itu janjiNya
Bagi insan yang bertaqwa
Bidadari dan para pemuda syurga
Bagaikan kilau mutiara
Sungai yang mengalir beraneka rasa
Limpah rahmat Yang Esa
Tiada duka tiada resah
Dan tiada jemu yang melanda
Di sanalah keindahan
Kebahgiaan jiwa yang hakiki
Selamanya
(Kurniakan syurgaMu Ya Allah... Ya Rahman...Ya Rahim)
Haruman Raihan yang memikat sukma
Dan linangan Salsabila
Mahligai permata megah mempesona
Tak tergambar hebatnya

InSpIrAsI HiDuPmU

Ketika kecil,ayah dan ibu merupakan orang yang paling dekat dengan kita.Ayah dan ibu juga adalah orang yang paling penting dalam hidup kita.Boleh dikatakan apa saja yang kita lakukan bergantung pada keizinan mereka.Lirikan mata yang tajam atau dengusan suara mereka sahaja boleh membuatkan kita susah hati.
Andai hendak dihitung,ibaratnya sebanyak bintang di langit itulah pengorbanan ayah dan ibu terhadap setiap anaknya.Setiap saat mereka berkorban,meskipun anak sudah dewasa.........renung-renungkanlah pengorbanan mereka terhadap kita!~
Photobucket

DoA BuAtMu~

DoA BuAtMu~

Sumayyah binti Khayyat (Wanita Syahidah Pertama dalam Islam)

Sumayyah binti Khayyat (radhiallaahu 'anha)


Dialah Sumayyah binti Khayyat, hamba sahaya dari Abu Hudzaifah bin Mughiroh.

Beliau dinikahi oleh Yasir, seorang pendatang yang kemudian menetap di Mekkah sehingga tidak ada kabilah yang dapat membela, menolak dan mencegah kezaliman atas dirinya, karena dia hidup sebatang kara. Posisinya menjadi sulit dibawah naungan aturan yang berlaku pada masa Jahiliyah.

Begitulah Yasir mendapatkan dirinya menyerahkan perlindungannya kepada Bani Makhzum. Beliau hidup dalam kekuasaan Abu Huzaifah. Dia akhirnya dinikahkan dengan budak wanita bernama Sumayyah, tokoh yang kita bicarakan ini. Beliau hidup bersamanya dalam suasana yang tenteram. Tidak berselang lama dari pernikahan tersebut, merekapun dikaruniai dua orang anak, yaitu ‘Ammar dan Ubaidullah

Tatkala ‘Ammar hampir menjelang dewasa dan sempurna sebagai seorang laki-laki beliau mendengar agama baru yang didakwahkan oleh Muhammad bin Abdullah shallallâhu 'alaihi wa sallam kepada beliau. Maka berfikirlah ‘Ammar bin Yasir sebagaimana yang difikirkan oleh penduduk Mekkah, sehingga kesungguhan beliau di dalam berfikir dan lurusnya fitrah beliau, menggiringnya untuk memeluk Dienul Islam.

‘Ammar kembali ke rumah dan menemui kedua orang tuanya dalam keadaan merasakan lezatnya iman yang telah terpatri dalam jiwanya.

Beliau menceritakan kejadian yang beliau alami hingga pertemuannya dengan Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam, kemudian menawarkan kepada keduanya untuk mengikuti dakwah yang baru tersebut. Ternyata Yasir dan Sumayyah menyahut dakwah yang penuh berkah tersebut dan bahkan mengumumkan keislamannya sehingga Sumayyah menjadi orang ketujuh yang masuk Islam.

Dari sinilah dimulai sejarah yang agung bagi Sumayyah yang bertepatan dengan permulaan dakwah Islam dan sejak fajar terbit untuk pertama kalinya.

Bani Makhzum mengetahui akan hal itu, karena ‘Ammar dan keluarganya tidak memungkiri bahwa mereka telah masuk Islam bahkan mengumumkan keislamannya dengan kuat sehingga orang-orang kafir menyikapinya dengan menentang dan memusuhi mereka.

Bani Makhzum segera menangkap keluarga Yasir dan menyiksa mereka dengan bermacam-macam siksaan agar mereka keluar dari dien mereka. Mereka memaksa dengan cara menyeret mereka ke padang pasir tatkala cuaca sangat panas dan menyengat. Mereka membuang Sumayyah ke sebuah tempat dan menaburinya dengan pasir yang sangat panas, kemudian meletakkan diatas dadanya sebongkah batu yang berat, akan tetapi tiada terdengar rintihan ataupun ratapan melainkan ucapan Ahad….Ahad…., beliau ulang-ulang kata tersebut sebagaimana yang diucapkan juga oleh Yasir, ‘Ammar dan Bilal.

Suatu ketika Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam menyaksikan keluarga muslim tersebut yang tengah tersiksa secara kejam, maka beliau menengadahkan tangannya ke langit dan berseru :

“Bersabarlah keluarga Yasir karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga”
Sumayyah mendengar seruan Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam, maka beliau bertambah tegar dan optimis dengan kewibawaan imannya. Dia mengulang-ulang dengan berani:

“Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah dan aku bersaksi bahwa janjimu adalah benar”.

Sehingga bagi beliau kematian adalah sesuatu yang sepele dalam rangka memperjuangkan aqidahnya. Di hatinya telah dipenuhi kebesaran Allah ‘Azza wa Jalla, maka dia menganggap kecil setiap siksaan yang dilakukan oleh para Thaghut yang zhalim, yang mana mereka tidak kuasa menggeser keimanan dan keyakinannya sekalipun hanya satu langkah semut.

Sementara Yasir telah mengambil keputusan sebagaimana yang dia lihat dan dia dengar dari isterinya. Sumayyah pun telah mematrikan dalam dirinya untuk bersama-sama dengan suaminya meraih kesuksesan yang telah dijanjikan oleh Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam.

Tatkala para Thaghut telah berputus asa mendengar ucapan yang senantiasa diulang-ulang oleh Sumayyah maka musuh Allah, Abu jahal melampiaskan keberangannya kepada Sumayyah dengan menusukkannya sangkur yang berada dalam genggamannya ke tubuhnya.

Maka terbanglah nyawa beliau dari raganya yang beriman dan bersih. Dan beliau adalah wanita pertama yang syahid dalam Islam. Beliau gugur setelah memberikan contoh yang baik dan mulia bagi kita dalam hal keberanian dan keimanan, yang mana beliau telah mengerahkan segala apa yang beliau miliki, dan menganggap remeh kematian dalam rangka memperjuangkan imannya.
Beliau telah mengorbankan nyawanya yang mahal dalam rangka meraih keridhaan Rabb-nya.

“Dan mendermakan jiwa adalah puncak tertinggi dari kedermawanan”.
No posts.
No posts.